Minggu, 01 Juli 2012

Senja di Stasiun kota


Sore itu, setelah menikmati musik dari pengamen di jalan bawah tanah stasiun kota aku putuskan untuk pulang. kulangkahkan kakiku menuju arah stasiun. aku naiki satu persatu anak tangga yang ada. Entah kenapa, rasanya jumlah anak tangga semakin banyak. dari tadi kaki ini tak sampai ke puncak juga. 

Akhirnya sampai juga diatas. yah,  untuk sampai ke stasiun aku harus meneruskan langkahku melewati jalan kecil yang ramai. tak hanya ramai oleh orang orang yang lewat menuju stasiun ataupun dari stasiun. tapi jalan kecil ini juga ramai di isi oleh para pedagang. ada yang jualan koran, julan sepatu, jualan rujak buah, jualan kacamata, dan ada juga yang jualan tape goreng. seperti inilah kehidupan ibu kota.

  
Tepat seperti yang aku kira, stasiun saat itu penuh. akhirnya aku putuskan untuk membeli tiket terlebih dahulu sebelum ke atm. karena kalau aku ke atm yang ada di seberang sana akan memakan waktu lama dan aku akan di antrian ke-20 lebih.

Mengalah dengan orang tua. akhirnya aku putuskan untuk naik kereta selanjut. aku tak berhasil naik kereta yang pertama karena salah seorang bapak menghalangiku untuk duduk dengan tangannya. tak apalah. toh selisih cuma 15 menitan. aku pun duduk di pintu kereta yang terbuka,. ditemani seorang penjual tahu di kananku yang juga istirahat. dinginnya ac yang mengenai punggungku mengurangi panasnya udara sore itu.


penjual tahu, penjual koran, penjual minuman dan penumpang biasa lalu lalang didepanku. aku tak sepenuhnya menatap mereka. entah kemana pikirku melayang kepada tugasku yag harus kukerjakan.harus aku selesaikan hari itu. sampai akhirnya ada seorang ibu dengan anak gadisnya serta kedua anak-anak yang kecil lewat didepanku. awalnya aku tak menggapnya seperti rombongan penumpang yang lain. sampai mereka melawatiku. aku merasakan ada yang aneh dari gadis itu ketika kulihat dari belakang. akupun menajamkan mataku. mencari keanehan itu. ternyata tali tas gadis itu ada 3. padahal cuma dia hanya membawa tas punggung biasa.

Mungkin tas samping tempat minum anak-anaknya?bukan bukan, tadi gadis yang lewat belum menikah sepertinya, dan kedua anak yang bersamnya walau masih kecil tapi tentu tak butuh minum dari dot lagi. lalu apa? apa tali tas ketiga yang dia bawa?


setelah mereka berhenti di dekat peron, aku putuskan untuk berdiri mendekatinya. sekedar ingin tahu apa yang dia bawa selain tas yang dia letakkan didepan badnnya. dan ketika aku mendekat, kulihat sesosok kamera dslr tergantung di sisinya. sekarang aku tahu apa yang dia bawa selain tasnya. tapi tunggu, ada yang aneh lagi dari kamera itu. ada lcd mocochrome di bagian atasnya. harusnya tidak ada. sambil berdiri mendekat, menajamkan mataku untuk melihat kameranya, mencoba menebak berapa serinya, dan ternyta itu kamera dslr canon 60D. siallll itu camera mahal....bukan gadis itu, bukan bentuk badnnya, bukan pula pakainnya yang membuat aku tertarik tapi kameranya bikin ngiler....andai saja ada yang mau belikan..heehehehhe