Kamis, 19 Januari 2012

Untuk yang setia menemani ketika sang bulan pergi

Untuk yang setia menemani ketika sang bulan pergi.
Untuk yang selalu memberikan senyum sehangat mentari.


Tak tahukah sikapmu itu buat ku menjadi bingung?
Aku tahu maksud senyummu
Aku tahu kenapa sikap ramahmu
Dan aku kagum akan akhlakmu
Kagum pula akan kuatnya imanmu
Tapi hanya sebatas kagum, bahwa masih ada wanita seperti dirimu.


Engkau anggap musik itu haram.
Tapi kenapa kau sulit menjaga jarak dengan lawan.
Dia teman kecil tapi tak membuat dia bukan jadi lawanmu.
Aku pun juga lawanmu, tapi kenapa kau meminta nomer telponku?
Engkau ingin aku jawab apa ketika berucap"aku senang bertemu denganmu"
Apa maksudnya itu?

Tomboy dan cerewet bukan alasan
Engkau tahu tak boleh bersentuhan
Engkau tahu tak boleh mendengarkan alunan
Tapi, tak tahukah tindakanmu itu bisa menggoda iman.

Tapi aku menjadi sadar
Tak ada manusia yang sempurna di dunia
Enatah kenapa kagumku berubah menjadi rasa
Aku berdoa, kita bisa berjalan bersama menuju jannah-Nya.

Ya Rabbana
Ku titipkan rasa yang ada
Karena ku tahu ini belum saatnya
Belum tentu pula dia yang seharusnya
Karena ku yakin, Engkau tahu yang terbaik untukku...
dan untuk dirinya...
:-)

2 komentar: