Sabtu, 01 Februari 2014

Metalografi (4)

1.     Pemolesan / Polishing
3.1 Tujuan Percobaan
                                   i.     Untuk memperoleh permukaan sampel yang halus bebas goresan dan mengkilap seperti kaca tanpa gores
                                 ii.     Untuk memperoleh permukaan sample yang halus bebas goresan dan mengkilap seperti cermin
                               iii.     Menghilangkan ketidakteraturan sampel hingga orde 0.01μm
3.2. Dasar teori
               Setelah sampel diamplas hingga  halus (pengamplasan dilaukan hingga menggunakan kertas amplas dengan grit 600#), sebelum diamati dengan mikroskop sampel harus dilakukan pemolesan. Pemolesan bertujuan untuk memperoleh permukaan sampel yang halus bebas goresan dan mengkilap seperti cermin dan menghilangkan ketidakteraturan sampel hingga orde 0.01 μm.
                Permukaan sampel yang akan diamati di bawah mikroskop harus benar-benar rata. Apabila permukaan sampel kasar atau bergelombang, maka pengamatan struktur mikro akan sulit untuk dilakukan karena cahaya yang datang dari mikroskop dipantulkan secara acak oleh permukaan sampel. Hal ini dapat dijelaskan pada gambar berikut.
  


           Tahap pemolesan dimulai dengan pemolesan kasar terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan pemolesan halus. Ada 3 metode pemolesan antara lain, yaitu :
1.       Pemolesan Elektrolit Kimia
  Hubungan rapat arus & tegangan bervariasi untuk larutan elektrolit dan material yang berbeda dimana untuk tegangan, terbentuk lapisan tipis pada permukaan, dan hampir tidak ada arus yang lewat, maka terjadi proses etsa. Sedangkan pada tegangan tinggi terjadi proses pemolesan. Adapun keuntungan dari pemolesan elektrolit kimia ini adalah kehalusan permukaan bebas goresan, sulit dicapai secara mekanik, untuk logam yang sulit dipoles secara meknik;
amat lunak, amat keras, waktu yang dibuthkan jauh lebih efisien dari poles mekanik.
               Akan tetapi kelemahan dari pemolesan ini adalah larutan elektrolit bersifat korosif, dan bersifat eksplosif, untuk logam 2 fase, sulit karena ada 2 macam fase dengan potensial yang bagian pinggir sampel mounting lebih cepat terserang daripada bagian tengah, dan sampel yang dimounting harus dilubang agar konduktif

2.       Pemolesan Kimia Mekanis
                             Merupakan kombinasi antara etsa kimia dan pemolesan mekanis yang dilakukan serentak di atas piringan halus. Partikel pemoles abrasif dicampur dengan larutan pengetsa yang umum digunakan. Hal yang harus diperhatikan pada poles mekanik adalah gerakan cuplikan, tekanan poles, pencucian, pengeringan, dan penyimpanan

3.       Pemolesan Elektro Mekanis (Metode Reinacher)
                     Merupakan kombinasi antara pemolesan elektrolit dan mekanis pada piring pemoles. Metode ini sangat baik untuk logam mulia, tembaga, kuningan, dan perunggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar