Jumat, 31 Januari 2014

Metalografi (3)

1.   Pengamplasan / Grinding
2.1 Tujuan Percobaan
     Untuk meratakan dan menghaluskan permukaan sampel dengan cara menggosokan sampel pada kain abrasi/amplas.

2.2 Dasar teori
     Sampel yang baru saja dipotong, atau sampel yang telah terkorosi memiliki permukaan yang kasar. Permukaan yang kasar ini harus diratakan agar pengamatan struktur mudah untuk dilakukan. Pengamplasn dilakukan dengan menggunakan kertas amplas yang ukuran butir abrasifnya dinyatakan dengan mesh. Urutan pengamplasan harus dilakukan dengan nomor mesh yang rendah (hingga 150 mash) ke nomor mesh yang tinggi (180 hingga 600mash). Ukuran grit pertama yang dipakai tergantung pada kekerasan permukaan dan kedalaman yang ditimbulkan oleh pemotongan.
      Bahan ampelas yang umum adalah SiC, intan atau Al2O3, . Emery adalah campuran Al oksida dan Fe oksida dengan kekerasan kurang dari SiC. Namun untuk zat yang digunakan pada poles tidak hanya sebatas alumina, tapi banyak zat lain yang dapat digunakan Pumice, Kieselguhr & tripoli, SnO2, MgO, Ce2O3, Diamond, dll.  Lihat tabel berikut :

Jenis alat potong
Ukuran kertas amplas (grit) untuk pengamplasan pertama
Gergaji pita 
60 – 120
Gergaji abrasif
120 – 240
Gergaji kawat / intan kecepatan rendah
320 – 400


Hal yang harus diperhatiakn pada saat pengamplasan adalah pemberian air. Air berfungsi sebagai pemindah geram, memperkecil kerusakan akibat panas yang timbul yang dapat mengubah struktur mikro sampel dan memperpanjang masa pemakaian kertas amplas. Hal lain yang harus diperhatikan adalah ketika melakukan perubahan arah pengamplasan, maka arah yang baru adalah 450 atau 900 terhadap arah sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar