Rabu, 29 Januari 2014

Metalografi

Tahapan Persiapan Bahan untuk Pengujian Metalografi

I.             Tujuan
a.       Mampu melakukan proses persiapan sampel metalografi berbagai logam dengan benar
b.      Dapat mengidentifikasi struktur mikro dari logam dan paduan yang diberikan dan menghubungkan dengan sifat mekanisnya
c.       Mampu melakukan teknik persiapan sampel berbagai  material yaitu baja, alumunium, besi tuang.
d.      Mampu melakukanidentifikasi fasa yang terdapat pada berbagai paduan dengan menggunakan standar aau penghitungan besar butir dan perbandingan fasa material

II.          Dasar Teori

     Metallorafi didefinisikan sebagai pengamatan bentuk dan struktur material dengan tujuan untuk control kualitas material. Metalografi merupakan disiplin ilmu yang mempelajari karakteristik mikrostruktur suatu logam, paduan logam, dan material lainnya serta hubungannya dengan sifat-sifat material tersebut dengan bantuan alat, seperti mikroskop optik, mikroskop elektron, SEM atau TEM dan difraksi sinar X. Pengamatan metalografi dengan mikroskop umumnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1.      Pengamatan makroskopi : pengamatan  dengan perbesaran berkisar 10-30x.
2.      Perbesaran mikroskopi: pengamatan  dengan perbesaran lebih dari 10-30x. Perbesaran yang dilakukan tergantung sifat struktur yang akan diamati, dapat dilakukan dengan mikroskop optik (1000x), SEM (hingga 50.000x), atau TEM (hingga 500.000x).


III.        Tahap Kerja Preparasi Sampel
Adapun prosedur persiapan sampel metallografi:
1.        Penentuann ukuran sampel, tergantung pada sifat material dan informasi yang akan didapat. Umumnya bervariasi antara 5-30 mm dan ketebalan lebih kecil dari dimensi tersebut.
2.        Mounting sample, dilakukan jika ukuran sampel terlalu kecil.
3.        Amplas kasar, umumnya untuk menghaluskan permukaan yang tergores cukup dalam pada proses pemotongan.
4.        Amplas halus, dilakukan dengan amplas berpartikel SiC yang memiliki ukuran antara 400-1000 mesh.
5.        Poles kasar, dilakukan dengan menggunakan partikel alumina atau intan dengan besar partikel sekitar 5 mikrometer. Proses ini digunakan untuk menghilangkan goresan yang masih tersisa dari proses amplas.
6.        Poles halus, untuk menghilangkan goresan yang amat halus dengan menggunakan partikel alumina atau intan dengan besar partikel kurang dari 1 mikrometer.

7.        Eta, dilakukan pada sampel yang te;ah dikeringkan setelah poles halus dengan menggunakan zat kimia yang bersifat asam atau basa. Setelah proses ini sampel siap diamati dengan mikroskop optik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar