Selasa, 07 Februari 2012

Mudik ke Kampung Halaman : Masjid STIS Jalan Otista ( Bagian II )

langit biru yang cerah tiba-tiba terhalang oleh awan hitam. membuyarkan lamunanku diatas kereta. oh bukan..ternyata sebuah jalan layang. itu tandanya bahwa aku telah sampai di stasiun kalibata. aku pun berdiri dari dudukku di lantai karena kehabisan tempat duduk. walaupun cuma berjarak 5 stasiun dari stasiun ui. tapi rasa capek karena membawa tas dan kardus membuatku duduk di bawah dari pada berdiri. Setelah turun dari kereta kusempatkan untuk duduk di peron sebentar. melihat orkes kecil yang ada di peron seberang.  Memang stasiun kalibata adalah stasiun istimewa bagiku. karena disini ada hiburan yang menemani kita menunggu kereta datang. kita bisa mendengarkan konser kecil dari pengamen-pengamen yang ada disini. dan kalaupun anda kurang beruntung anda tetap bisa terhibur oleh musik yang diputar penjual kaset. Atau pun bila anda tidak suka musik, anda bisa melihat buku, koran atau majalah yang di jual eceran di peron...hem lumayan lah dari pada hanya duduk diam menunggu kereta. akhirnya setelah pengamen tersebut berjalan menjauh aku lanjutkan perjalananku untuk ke kos kakak ku. ya, aku mau mampir ke kos kakak ku dulu, tidak langsung ke stasiun tanah abang, tempat berangkatnya kereta ekonomi yang ku pesan. 
Ini semua karena musim penghujan. Sudah 4 hari terakir di depok pukul 9 pagi sudah mulai hujan. Terpaksa aku harus berangkat pagi. Mampir ke kos kakakku yang ada di jalan otista... setelah naik angkot akhirnya aku turun di jalan otista, Kulangkah kan akki ku untuk menyeberang jalan masuk kedalam gang kecil yang entah namanya apa. walaupun sering kesini tapi sampai sekanrag aku masih belum bisa menginngat nama gang itu. sambil berjalan ku lihat seorang bapak sedang memperbaiki sebuah mobil di kiri jalan. ku coba melihat ke dalam kap mesin..oh ternyata mesinnya mesin diesel merek toyota. aku pun melanjutkan jalanku..akhirnya sampai di kos kakakku.Seperti biasa setiap aku ke kos kakaku selalu disuruh makan. mungkin karena kasihan melihat badanku yang semakin kecil..yang memang jarang makan kalau di depok. Setelah selesai makan dan menitipkan tas dan kardus akua. kulangkahkan kaki ini untuk pergi ke masjid stis untuk istirahat sejenak. kuambil air wudhu untuk melaksanakn sholat lebih dahulu 

Adzan dzuhur membangunkanku. segera kulangkah kan kaki ini untuk memperbaharui wudhuku. menunaikan sholat dzuhur dengan jamaah lain yang datang. Ketika aku beranjak dari dudukku untuk pergi ke kos kakakku untuk berangkat, ada yang menarik perhatianku. seorang bapak tengah mengajari kedua putranya untuk rajin ke masjid. dia mengajarinya untuk berdoa setelah sholat sunnah. kadang memang terbesit keinginananku untuk seperti itu. tapi buru buru aku menghilangkanya. nikah aja belum, sudah mikirin punya anak. pamali dah.heheehe..

Akhirnya kami tiba di stasiun tanah abang. masih jam 2 padahal kereta berangkat jam 4. tak apalah. lebih baik kami yamg menuggu dari pada ditingggal kereta. sambil duduk di bangku stasiun aku melihat sekitar. bagaimana anggota DPR bisa bersenang senang seperti itu, bila rakyatnya masih seperti ini? ada seorang ibu tua yang masih berjualan kipas bambu dengan mengenakan pakaian yang sudah tidak pantas dipakai. sudah kotor dan robek penuh tambalan. warnanya yang hitam pun berubah menjadi abu abu karena debu, ada juga bapak ya tak mempunyai kaki yang sempurna berjualan senter multi fungsi, ya senter multi fungsi, biasanya senter dipadukan dengan korek api. tapi senter yang di jual bapak ini di padu oleh radio. hemm.. ada sedikit kagum terhadap pembuat senter ini..tapi langsung hilang karena kasihan akan keadaan bapak ini.andaikan aku bisa menolongnya. andaikan aku belikan pak pohku oleh oleh tentu akan aku belikan senter itu untuk pakpohku yang memang suka hal hal unik yang seperti itu..ada juga ibu-ibu yang sudah tua yang menggunakan pakaian jawa yang kebingunggan karena barang yang akan dia bawa ke jawa dimintai biaya tambahan. di bangku yang lain kulihat satu keluarga menggotong seorang ibu muda yang sepertinya akan naik kereta juga. melihat kondisnya yang seperti itu, aku kasihan. ibu muda itu tak kuat berjalan sampai harus di gendong. melihat dia yang selalu mencium minyak kayu putih mungkin dia juga merasa mual atau masuk angin.. hem..inilah kondisi masyarakat Indonesia yagn sebenarnnya..banyak kondisi yang seperti ini dari pada yang seperti di senayan city..atau mungkin ada yang lebih parah dari pada yang ada di stasiun tanah abang ini...tapi kenapa pemipin kita sekarnag seolah menutup mata..kemanakah hati mereka..

Setiap melihat yang seperti itu aku selalu berjanji, aku akan bersungguh sungguh belajar, agar aku bisa menolong mereka. semoga apa yang menjadi inginku mendapat ridho-Nya juga. Apalah diriku ini, tanpa-Nya, aku tak bisa berbuat apa apa. tak terasa waktu dua jam telah habis. setelah selesai sholat aku masuk ke kereta.

Sampai Jumapa Jakarta, Tunggu Aku Ponorogo :)

Bersambung... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar