1.
Pemolesan / Polishing
3.1 Tujuan Percobaan
i. Untuk memperoleh
permukaan sampel yang halus bebas goresan dan mengkilap seperti kaca tanpa
gores
ii. Untuk memperoleh
permukaan sample yang halus bebas goresan dan mengkilap seperti cermin
iii. Menghilangkan
ketidakteraturan sampel hingga orde 0.01μm
3.2. Dasar teori
Setelah sampel diamplas
hingga halus (pengamplasan dilaukan
hingga menggunakan kertas amplas dengan grit 600#), sebelum diamati dengan
mikroskop sampel harus dilakukan pemolesan. Pemolesan bertujuan untuk
memperoleh permukaan sampel yang halus bebas goresan dan mengkilap seperti
cermin dan menghilangkan ketidakteraturan sampel hingga orde 0.01 μm.
Permukaan sampel yang akan
diamati di bawah mikroskop harus benar-benar rata. Apabila permukaan sampel
kasar atau bergelombang, maka pengamatan struktur mikro akan sulit untuk
dilakukan karena cahaya yang datang dari mikroskop dipantulkan secara acak oleh
permukaan sampel. Hal ini dapat dijelaskan pada gambar berikut.
Tahap pemolesan dimulai
dengan pemolesan kasar terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan pemolesan
halus. Ada 3 metode pemolesan antara lain, yaitu :
1.
Pemolesan Elektrolit
Kimia
Hubungan rapat
arus & tegangan bervariasi untuk larutan elektrolit dan material yang
berbeda dimana untuk tegangan, terbentuk lapisan tipis pada permukaan, dan
hampir tidak ada arus yang lewat, maka terjadi proses etsa. Sedangkan pada
tegangan tinggi terjadi proses pemolesan. Adapun keuntungan dari pemolesan elektrolit
kimia ini adalah kehalusan
permukaan bebas goresan, sulit dicapai secara mekanik, untuk logam yang sulit dipoles secara meknik;
amat lunak,
amat keras, waktu yang dibuthkan jauh lebih efisien dari poles mekanik.
Akan tetapi kelemahan dari pemolesan ini adalah larutan elektrolit
bersifat korosif, dan bersifat eksplosif, untuk logam 2 fase, sulit karena ada
2 macam fase dengan potensial yang bagian pinggir sampel mounting lebih cepat terserang
daripada bagian tengah, dan sampel yang
dimounting harus dilubang agar konduktif
2.
Pemolesan Kimia Mekanis
Merupakan kombinasi antara etsa
kimia dan pemolesan mekanis yang dilakukan serentak di atas piringan halus.
Partikel pemoles abrasif dicampur dengan larutan pengetsa yang umum digunakan.
Hal yang harus diperhatikan pada poles mekanik adalah gerakan cuplikan, tekanan poles, pencucian, pengeringan, dan penyimpanan
3.
Pemolesan Elektro
Mekanis (Metode Reinacher)
Merupakan kombinasi antara pemolesan
elektrolit dan mekanis pada piring pemoles. Metode ini sangat baik untuk logam
mulia, tembaga, kuningan, dan perunggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar