1.
Mounting
1.1 Tujuan Percobaan
Mounting bertujuan untuk
menempatkan sampel pada suatu media, untuk memudahkan penangannan sampel yang
berukuran kecildan tidak beraturan tanpa
merusak sampel
1.2 Dasar teori
Spesimen yang berukuran kecil
atau memiliki bentuk yang tidak beraturan akan sulit untuk ditangani khususnya
ketika dilakukan pengamplasan dan pemolesan akhir. Sebagai contoh adalah
spesimen yang berupa kawat, spesimen lembaran metal tipis, potongan yang tipis,
dll. Untuk memudahkan penanganannya, maka spesimen-spesimen tersebut harus
ditempatkan pada suatu media (media mounting). Secara umum syarat-syarat yang
harus dimiliki bahan mounting adalah :
a.
Bersifat inert (tidak bereaksi
dengan material dan zat etsa)
b.
Sifat eksoterimis rendah
c.
Viskositas rendah
d.
Penyusutan linier rendah
e.
Sifat adhesi baik
f.
Memiliki kekerasan yang sama dengan sampel
g.
Flowabilitas baik, dapat menembus pori, celah dan bentuk
ketidakteraturan yang terdapat pada sampel
h.
Khusus untuk etsa elektrolitik dan pengujian SEM, bahan
mounting harus kondusif
Media mounting yang dipilih
haruslah sesuai dengan material dan jenis reagen etsa yang akan digunakan. Pada
umumnya mounting menggunakan material plastik sintetik. Materialnya dapat
berupa resin (castable resin) yang dicampur dengan hardener, atau bakelit.
Penggunaan castable resin lebih mudah dan alat yang digunakan lebih sederhana
dibandingkan bakelit, karena tidak diperlukan aplikasi panas dan tekanan. Namun
bahan castable resin ini tidak memiliki sifat mekanis yang baik (lunak)
sehingga kurang cocok untuk material-material yang keras. Teknik mounting yang
paling baik adalah menggunakan thermosetting resin dengan menggunakan material
bakelit. Material ini berupa bubuk yang tersedia dengan warna yang beragam.
Thermosetting mounting membutuhkan alat khusus, karena dibutuhkan aplikasi
tekanan (4200 lb/in2) dan panas (1490C) pada mold saat
mounting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar