Tahapan Persiapan Bahan untuk Pengujian Metalografi
I.
Tujuan
a. Mampu melakukan
proses persiapan sampel metalografi berbagai logam dengan benar
b. Dapat
mengidentifikasi struktur mikro dari logam dan paduan yang diberikan dan
menghubungkan dengan sifat mekanisnya
c. Mampu
melakukan teknik persiapan sampel berbagai
material yaitu baja, alumunium, besi tuang.
d. Mampu
melakukanidentifikasi fasa yang terdapat pada berbagai paduan dengan
menggunakan standar aau penghitungan besar butir dan perbandingan fasa material
II.
Dasar Teori
Metallorafi didefinisikan sebagai
pengamatan bentuk dan struktur material dengan tujuan untuk control kualitas
material. Metalografi
merupakan disiplin ilmu yang mempelajari karakteristik mikrostruktur suatu
logam, paduan logam, dan material lainnya serta
hubungannya dengan sifat-sifat material
tersebut dengan bantuan alat, seperti
mikroskop optik, mikroskop
elektron, SEM atau
TEM dan difraksi
sinar X. Pengamatan metalografi dengan mikroskop umumnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Pengamatan makroskopi
: pengamatan dengan perbesaran berkisar
10-30x.
2. Perbesaran
mikroskopi: pengamatan dengan perbesaran
lebih dari 10-30x. Perbesaran yang dilakukan tergantung sifat struktur yang
akan diamati, dapat dilakukan dengan mikroskop optik (1000x), SEM (hingga
50.000x), atau TEM (hingga 500.000x).
III.
Tahap Kerja Preparasi Sampel
Adapun prosedur persiapan sampel metallografi:
1.
Penentuann ukuran sampel, tergantung pada
sifat material dan informasi yang akan didapat. Umumnya bervariasi antara 5-30
mm dan ketebalan lebih kecil dari dimensi tersebut.
2.
Mounting sample, dilakukan jika ukuran sampel terlalu kecil.
3.
Amplas kasar, umumnya untuk menghaluskan
permukaan yang tergores cukup dalam pada proses pemotongan.
4.
Amplas halus, dilakukan dengan amplas
berpartikel SiC yang memiliki ukuran antara 400-1000 mesh.
5.
Poles kasar, dilakukan dengan menggunakan
partikel alumina atau intan dengan besar partikel sekitar 5 mikrometer. Proses
ini digunakan untuk menghilangkan goresan yang masih tersisa dari proses
amplas.
6.
Poles halus, untuk menghilangkan goresan yang
amat halus dengan menggunakan partikel alumina atau intan dengan besar partikel
kurang dari 1 mikrometer.
7.
Eta, dilakukan pada sampel yang te;ah
dikeringkan setelah poles halus dengan menggunakan zat kimia yang bersifat asam
atau basa. Setelah proses ini sampel siap diamati dengan mikroskop optik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar